Media Kerap Rusak Ukhuwah Islamiyah Indonesia-Malaysia

on 7 November 2013


Ditemui di sela-sela program “Kepemimpinan Muslim Muda Indonesia-Malaysia” yang diadakan di Bogor (05/11/2013), Direktur Eksekutif Institite of Islamic for The Studies of Islamic Thought and Civilization (INSISTS) Adnin Armas, MA menjelaskan urgensi membangun ukhuwah antar muslim Indonesia dan Malaysia.

“Sebagai muslim, kita harus melihat buruknya persepsi hubungan Indonesia-Malaysia sebagai hal yang tidak baik. Apalagi biasanya konflik antar dua negara ini muncul dari pandangan nasionalisme sempit dan budaya jahiliyah,” ujarnya.

Sementara itu umat Islam, baik di Indonesia dan Malaysia menghadapi tantangan yang sama dalam berbagai masalah. Adnin Armas memberi contoh lewat dunia perpolitikan, ekonomi dan budaya Indonesia-Malaysia yang sama-sama berada di bawah ancaman dominasi asing.

“Permasalahan kita (Indonesia-Malaysia) sama, dan sudah seharusnya kita memulai untuk saling belajar dari satu sama lain, karena walau umat Islam di serantau melayu ini secara kuantitas cukup banyak tapi miskin kualitas,” jelas pria asal Aceh ini.

Menghadapi kompleksitas permasalahan ini, Adnin Armas juga berpesan kepada umat Islam di serantau Melayu agar tidak mudah terpancing oleh berita-berita media sekuler dan statement politikus yang jauh dari nilai-nilai Islam.

“Media mainstream tentunya tidak punya kepedulian akan terbinanya ukhuwwah Islam di serantau Melayu, apalagi banyak berita-berita mereka yang justru memperluas sentimen negatif di dua pihak. Kita juga harus kritis terhadap statement dari para politikus (berhaluan non Islam) yang sering dijadikan pegangan oleh masyarakat, padahal belum tentu statement tersebut bisa dipegang dan dipercaya,” tutupnya. (WartaNusantara)

0 Comments: