Devisa Kita Raib....

on 30 Oktober 2010
Taksi yang saya tumpangi melintasi kawasan Mustafa Centre, sebuah kawasan mall di Singapura yang selalu ramai selama 24 jam. “Hendak ke mana?” supir taksi keturunan India menyapaku dalam logat melayu yang kental. “Marina Bay Sands, tower dua,” kata saya.


Mengira saya adalah Warga negara Indonesia yang akan bermain judi di resor terpadu milik Las Vegas Sands ini, sang sopir dengan akrabnya bercerita mengenai kelakuan orang-orang Indonesia yang bermain judi di Marina Bay Sands. “Dua minggu lalu saya antar seorang wanita chinese warga negara Indonesia yang menangis di taksi saya karena kalah judi dan harus menyerahkan apartemennya,” cerita sang supir. menurutnya, sang wanita bercerita kepada anaknya di Indonesia sambil tersedu-sedu, perihal kekalahannya di meja sic po.

Kasino di resor terpadu ini memang sengaja didirikan dengan mengambil pangsa para pejudi di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. “Indonesia termasuk dalam tiga negara yang masyarakatnya paling banyak bermain judi, setelah warga Singapura sendiri dan Malaysia,” kata Presiden and Chief Operating Officer Las Vegas Sand Corp, Michael Leven. Las Vegas sands adalah pemilik kasino terbesar di Las Vegas sekaligus pemilik Marina Bay sands. Bisa dibayangkan jutaan dolar yang seharusnya masuk ke Indonesia menjadi devisa negara raib di meja Roulette, Blackjack, Baccarat dan Sic Bo. cerita-cerita kemenangan atau kekalahan orang-orang Indonesia di kasino Pulau Sentosa, dan Marina Bay Sands buah bibir di Singapura.

Tak terasa setelah 20 menit. taksipun berhenti di depan Tower Satu Marina Bay Sands, tempat 1000 wartawan dari seluruh dunia menginap. Cerita sang sopir taksi ini membelokan langkah kakiku ke gedung Marina Ekspo diselah tower satu tempat kasino berlantai empat berada. Rasa ingin tahu mengenai kasino mengurung keinginan ku memasuki kamar hotel. Benar saja baru saja saya menuruni eskalator setelah melalui pemeriksaan security, teriakan kemenangan dari salah satu pejudi di meja sic po terdengar keras dalam logat jawa yang sangat kental. “Malam ini banyak meja judi  sic po dipenuhi orang Indonesia,” kata teman wartawan yang terlebih dulu sampai. melihat permainan sic po, mirip dengan judi koprok yang kerap ditemui di pasar atau di terminal.

Terhadap judi pemerintah Singapura telah mengeluarkan regulasi untuk melindungi warganya. Diantaranya dengan mengenakan biaya 100 dolar Singapura jika masuk ke setiap kasino di negeri singa ini. Tak hanya itu setiap keluarga bisa memberikan surat pernyataan guna melarang salah seorang keluarganya memasuki kasino. Surat tersebut bisa di buat oleh istri untuik mencegah suaminya masuk ke kasino atau sebaliknya. kasino wajib membuat daftar hitam guna berdasarkan surat tersebut yang telah dilegalisasi oleh polisi.

Bisa dibayangkan berapa juta dolar Singapura uang yang seharusnya masuk ke Indonesia menjadi devisa beredar di meja-meja judi. Lebih sedih lagi resor terpadu seluas 15,5 hektar berdiri diatas tanah hasil reklamasi pemerintah Singapura yang menggunakan pasir dari Indonesia. akibat pengambilan pasir untuk reklamasi beberapa pulau di kepualaun Riau tenggelam.

Sementara TKI yang jelas-jelas membawa pulang devisa negara hingga truliunan rupiah, kerap tidak mendapatkan perlakuan yang manusiawi jika sampai di bandara. Tak hanya judi, Singapura juga menjadi surganya berlindung para koruptor dan pengemplang BLBI. Semoga semua ini bisa menjadi bahan perenungan kita semua.

Internet Sehat Bikin Hebat

on 28 Oktober 2010
Siapa yang tidak kenal internet di jaman sekarang? Internet jaman sekarang bagaikan makanan. menjadi sebuah kebutuhan sehari-hari, bukan hanya menjadi suatu kewajiban. Bahkan kita dapat menciptakan komunitas Blog di  internet..

Tapi tahukah anda, bahwa banyak diantara kita yang tidak pernah menggunakan internet secara bijak bahkan menjadi korban dari penggunaan internet. Ya diantara kita bukan menjadi raja atas komsumsi internet tapi menjadi budak dari sebuah addicted dari komsumsi nge-net.

Ya, secara tanpa sadar, kita telah memperbudak diri pada "thagut" baru bernama internet.
Maka, dari itu hendaknya kita semua perlu menggunakan langkah2 yang biasanya dikenal dengan istilah internet sehat.

Langkah - langkah itu antara lain :

1. Sebelum memulai untuk bersurfing di internet (di rumah atau di warnet atau di kantor), ingatlah apa-apa yang hendak dikerjakan di internet. Tentukan berapa jam anda ingin main, dan situs mana yang harus anda buka. Ingat, internet itu adalah candu bagaikan rokok. anda akan terbengong-bengong di depan layar PC karena anda menyukai keindahan internet.

2. Jangan pernah membuka situs-situs yang aneh-aneh. Selain baik utk kesehatan fisik, mental,rohani juga tidak membahayakan komputer anda (jika main di rumah), karena biasanya situs yang aneh-aneh mengandung banyak virus berbahaya.

3. Usahakan menginstall software yang mampu memfilter situs-situs aneh (direkomendasikan utk para orang tua yang komputernya dipakai oeh si buah hati)

4. Jangan mudah percaya pada orang-orang di dunia maya(tidak percaya bukan berarti curiga tapi waspada). Alangkah baiknya jika data2 pribadi anda tidak pernah ditayangkan di dunia maya.
Mungkin itu saya tips2nya, bisa juga ada tips2 lain.

5. Dengan membuat Blog di internet adalah salah satu kreatifitas terarah untuk menciptakan kehebatan dalam ber' internet.

Blogging.
Sekarang setiap orang bisa membuat blog . Mengisi blog sendiri adalah salah satu kesempatan emas untuk berlatih meningkatkan ketrampilan menulis dengan rapi sesuai dengan kaidah tata bahasa. Di blog, kita juga bisa mengembangkan kemampuan menyampaikan pendapat kita dalam tulisan yang elegan dan menarik.

Belakangan ini saya sering menghabiskan waktu untuk mengamati komentar yaang ditulis para netter, baik di blog maupun di situs berita seperti detik.com . Saya ingin tahu, seberapa jauh internet telah membantu kita mengembangkan ketrampilan yang dulu tidak diberikan di sekolah. Ternyata banyak juga komentar yang bermutu, yang disusun berdasarkan pemikiran yang runut. Namun, lebih banyak lagi komentar yang mencerminkan betapa penulisnya sebenarnya ingin tampil dan urun pendapat, tetapi tidak mempunyai kemampuan menulis.

Di salah satu milis alumni yang saya ikuti, anggota yang mampu menulis sangatlah terbatas jumlahnya. Akibatnya, yang mengisi hanyalah orang-orang yang sama. Padahal, milis juga memberikan kesempatan bagi semua anggota untuk menulis.

Ada yang mengatakan baha ketrampilan menulis dengan jelas adalah salah satu ketrampilan terpenting di era informasi dan pengetahuan ini. Saya sangat setuju dengan pendapat ini.

Berkembangnya blog dan situs-situs social networking menawarkan kesempatan sangat luas bagi siapa saja untuk mengembangkan kemampuan mereka menulis. Sayang sekali kalau kesempatan ini tidak dapat digunakan untuk memperkuat keunggulan kompetitif kita dalam menggunakan bahasa, baik dalam menulis artikel, berkomunikasi dengan email, atau hal-hal lain yang nmenggunakan bahasa.

Mari kita budayakan ber' internet sehat dan bikin hebat mulai dari diri sendiri, lingkungan sendiri dan kemudian menyebar ke orang lain.

Quds Force

Adalah Quds Force, yang disinyalir negara-negara Barat (khususnya AS) sebagai kelompok yang membiayai aksi teror di berbagai belahan dunia. Gerakan kelompok ini disebut-sebut jauh sebelum al Qaidah menjadi populer sekarang ini.Tidak hanya itu, Quds Force juga dituduh berada di balik kelompok-kelompok subversif (anti AS) di berbagai kawasan, Amerika Latin maupun Timur Tengah.

Sinyalemen itu disampaikan pihak AS berdasarkan laporan mengenai keberadaan kelompok itu di Venezuela dan Iraq. Menurut laporan itu, jika ada intervensi AS di suatu kawasan, maka intensitas konflik di kawasan itu semakin tinggi. Quds Force, mendukung kelompok pemberontak/penentang, secara langsung maupun tidak langsung.

Siapakah Quds Force? Pihak AS menyebutkan kelompok ini adalah bagian dari operasi intelijen militer Iran. Dan tanpa tedeng aling-aling, pihak Iran mengamini Quds Force adalah pasukan khusus miliknya yang mampu beroperasi di belahan dunia manapun.

Quds Force adalah pasukan khusus Angkatan Darat Garda Revolusi Iran. Pasukan ini digambarkan sebagai pembawa pesan revolusi Islam Iran yang bertanggung jawab untuk operasi ekstrateritorial Garda Revolusi.

Menurut media massa Mesir, Al Ahram, Quds Force dibentuk oleh Presiden Mahmoud Ahmadinejad. Meski demikian, cikal bakal pasukan khusus ini telah ada ketika perang Irak-Iran berlangsung sebagai unit khusus pengamanan perbatasan Garda Revolusi. Misi utamanya, mengorganisir, melatih dan melengkapi pejuang Kurdi di Utara Irak.

Unit khusus tersebut juga beroperasi membantu Ahmed Syah Massoud, sekutu Iran di bagian Utara dalam melawan Uni Soviet di Afghanistan dan perang melawan Taliban. Juga membantu kelompok Muslim Bosnia melawan Serbia selama berlangsung perang Yugoslavia.

Dari beberapa dokumen yang tersebar, Quds Force memiliki misi utama mengorganisir, melatih, mempersenjatai dan membiayai Revolusi Islam di luar negeri. Pasukan khusus Iran ini menjalin hubungan dengan kelompok Islam radikal bawah tanah di seluruh dunia.
Komando yang diberikan adalah melakukan operasi intelijen luar negeri dan menjadi unit sabotase.

Meski beberapa dokumen sudah tersebar, tapi informasi Quds Force tetaplah sedikit, salah satunya terkait jumlah pasti personilnya. Diperkirakan, pada 2007 personilnya mencapai 15 ribu orang, terdiri dari 800 personil inti dan sisanya anggota biasa. Informasi lain bahkan menyebutkan personil Quds Force mencapai 50 rubu orang di seluruh dunia.

Perlu diketahui, personil Quds Force bukanlah dari militer saja, tetapi juga warga sipil. Hal ini membuat pasukan khusus Iran ini layaknya gabungan NSA, CIA, SEALS dan pasukan khusus lainnya.

Teknologi Nirkabel ada manfaatnya

on 26 Oktober 2010
Kenyataan bahwa era globalisasi membuat jarak antara suatu daerah dengan daerah lainnya seolah kabur bahkan tak berjarak lagi serta berimplikasi pada semakin meningkatnya arus informasi yang beredar antar sosial seakan tak bisa terbantahkan lagi. Hal ini tak luput dari peranan teknologi telekomunikasi nirkabel yang merangsang penyebaran informasi ke berbagai lapisan dan ponsel/handphone merupakan salah satu teknologi telekomunikasi yang tak asing lagi di tengah masyarakat serta kerap mengubah peta industri telekomunikasi secara radikal.

Dampak kehadiran telepon genggam pada negara-negara berkembang sama revolusionernya dengan dampak adanya jalan raya, rel kereta api dan pelabuhan, sehingga mempererat kesatuan sosial dan mendorong bangkitnya semangat wirausaha yang merangsang kegiatan perdagangan dan membuka lapangan kerja. Telepon genggam semakin diakui sebagai alat yang sangat berguna dalam upaya mengentas kemiskinan, karena alat ini memotong biaya transaksi, memfasilitasi kegiatan wirausaha dan mampu menggantikan sistem transportasi dan pos-pos yang lamban serta tidak dapat diandalkan.

Peran Information Communication Technology (ICT) telah menjadi semakin penting, bukan hanya sebagai media komunikasi, namun juga sebagai faktor penunjang pembangunan, dan sebagai perangkat untuk mencapai sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan pembangunan yang telah disepakati secara internasional, termasuk Millennium Development Goals (MDGs). PBB telah menetapkan sasaran sebesar 50 persen dari penduduk dunia telah memiliki akses kepada jaringan telepon seluler pada tahun 2015. Selain itu, Bank Dunia jug mencatat 77 persen dari penduduk dunia telah masuk dalam cakupan jaringan seluler. Peningkatan sebesar 1 persen dalam penetrasi telepon seluler di sejumlah negara berkembang berkorelasi dengan peningkatan penghasilan per kapita rata-rata sebesar 4,7 persen. Menariknya lagi data yang menunjukkan peningkatan sebesar 1 persen dalam penetrasi seluler di negara-negara berkembang berkaitan dengan peningkatan penghasilan per kapita rata-rata sebesar 10,5 persen.

Melihat populasi penduduk Indonesia yang merupakan nomor lima terbesar di dunia dan mengingat kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan maka dapat dipastikan bahwa kebutuhan akan media teknologi komunikasi informasi (ICT=Information Communication Technology) yang handal menjadi sebuah kemutlakan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dan untuk itu sudah menjadi kewenangan dan tugas para pengambil kebijakan bidang teknologi informasi di negeri ini untuk mulai memikirkan bagaimana mengakselerasikan kemampuan penguasaan teknologi masyarakat kita dibidang teknologi komunikasi informasi yang sudah pasti akan sangat bermanfaat bagi perkembangan pembangunan bangsa dan negara ini kedepan.

Namun, jika melihat kondisi nyata campurtangan pemerintah dalam pengembangan teknologi komunikasi informasi di Indonesia, maka sangatlah disayangkan bahwa perkembangan kemajuan teknologi komunikasi di negara kita ini masih sangat jauh dari yang diharapkan. Masih banyak dibutuhkan pengembangan infrastruktur teknologi komunikasi informasi yang entah mengapa dinegara kita ini bagaikan barang yang sangat mewah sehingga hanya kalangan menengah keatas saja yang dapat menjangkaunya. Kenyataan mahalnya biaya akses internet dan pengadaan fasilitas teknologi komunikasi informasi dapat dilihat dari demikian mahalnya biaya-biaya proyek pengembangan system informasi untuk berbagai aktivitas dan keperluan baik untuk kepentingan dunia usaha maupun pemerintah.

Namun demikian menilik pada kemutlakan akan kebutuhan dan manfaat teknologi komunikasi informasi bagi negara kita, maka mau tidak mau meskipun mahal harus diupayakan jalan keluar untuk mengakselerasikan pengetahuan masyarakat Indonesia di bidang teknologi komunikasi informasi dengan meningkatkan keberadaan infrastruktural dan suprastruktural teknologi komunikasi informasi di Indonesia.

Peluang Industri Seluler di Indonesia

Industri seluler memang begitu menjanjikan. Bukti dari kehadiran perangkatnya telah mencengangkan. Kalau tahun 2000, jumlah pemakai telepon seluler (ponsel) hanya 3,7 juta dan akhir 2004 membengkak lagi hingga sekitar 30 juta, dan pada tahun 2008 telah mencapai lebih dari 100 juta orang atau hampir setengah dari jumlah populasi di Indonesia. Itu pun baru pelanggan seluler yang diperoleh dari tiga operator terbesar, di Indonesia. Belum termasuk pelanggan operator yang beroperasi dengan basis teknologi Code Division Multiple Access (CDMA).

Salah salah satu penyebab peluang besar industri seluler ini tetap terbuka dikarenakan Deployment (penyebaran) ponsel sangat sederhana dan lebih murah dibandingkan PSTN yang membutuhkan modal besar untuk menggelar jaringan fixed line dan cenderung memerlukan waktu yang cukup lama. Selain itu, kebijakan liberalisasi dan kompetisi bagi telekomunikasi dari pemerintah yang menyesuaikan hasil kajian OECD (Organization for Economic Cooperation Development) menunjukkan bahwa kebijakan tersebut telah memicu terjadinya penurunan tarif dan peningkatan kualitas layanan secara berkala di beberapa negara-negara maju, seperti Jepang, Australia, Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. Hal ini juga berdampak pada perluasan jaringan seluler di Indonesia.

Perkembangan telekomunikasi seluler berkontribusi dalam menciptakan multiplier effect terhadap laju pertumbuhan ekonomi daerah tak bisa terbantahkan lagi. Bahkan secara nasional memberi pengaruh yang signifikan. Menurut hasil studi International Telecommunication Union (ITU) menegaskan bahwa penambahan fasilitas telekomunikasi sebesar 1 (satu) persen akan merangsang pertumbuhan ekonomi hingga tiga persen.

Dengan kata lain, suatu daerah akan tumbuh dengan cepat secara ekonomi apabila jaringan telekomunikasi telah masuk ke daerah tersebut, sebab hasil industri yang telah dihasilkan dapat dengan mudah dipasarkan karena adanya jalur yang terhubung antara produksi dan pasar melalui jaringan tersebut. Selanjutnya, kehadiran bisnis industri seluler pada daerah berdampak terhadap rencana peningkatan perekonomian daerah itu sendiri. Dimana kondisi daerah saat ini lagi giat-giatnya untuk melakukan upaya esktensifikasi atau perluasan-perluasan jenis pendapatannya baik sektor pajak, retribusi, bagi hasil dan sebagainya. Untuk itu, keterbukaan setiap daerah mulai dari tingkat pemerintah provinsi sampai daerah kabupaten/kota adalah hal yang sangat diperlukan.

Menariknya lagi, dalam perkembangan industri seluler itu sendiri, menawarkan banyak peluang investasi mulai dari layanan dengan akses yang begitu luas, baik aplikasi teknologi dan informasi (IT) pengembangan layanan seperti dengan aplikasi layanan M-Banking, Wimax for ATM, serta Mobile EDC (electronic data capture), dan banyak lainnya. Tak ayal lagi, diiringi dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi setiap daerah dan ditambah dengan adanya payung khusus pada daerah tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, maka akan melahirkan kemudahan bagi para operator seluler untuk berekspansi dengan investasinya di hampir semua kabupaten, kota, kecamatan hingga sampai ke desa-desa.

Dan hal tersebut telah dibuktikan selama beberapa tahun terakhir ini menjadi kenyataan, ini ditandai dengan pembangunan infrastruktur, berupa Base Transmission Service (BTS) dan prasarana telekomunikasi seluler lainnya. Untuk saat ini, layanan seluler hampir merata dijangkau di setiap kabupaten/kota yang ada. Namun, masih banyak juga desa-desa terpencil di Indonesia yang belum memiliki prasarana telekomunikasi seluler. Ini menjadi tugas berat pemerintah dan pihak berkompenten (Operator) untuk menjangkau wilayah terisolir guna memperluas fasilitas komunikasi nirkabel itu dalam rangka percepatan pembangunan sampai ke pelosok-pelosok. Disebabkan bahwa telepon seluler (komunikasi) saat ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi masyarakat Indonesia yang berjumlah 240 juta jiwa.

Belajar pada Negera Cina

Indonesia harus belajar banyak kepada Cina soal perluasan fasilitas komunikasi nirkabel. Karena Cina telah berhasil melaksanakan program memperluas jangkauan fasilitas komunikasi nirkabel dalam rangka percepatan pembangunan sampai ke wilayah terisolir. Seperti yang kita ketahui Cina adalah pasar seluler terbesar di dunia dengan jumlah pelanggan sebanyak 502 juta jiwa sesuai laporan per Juni 2007 oleh Kementerian Industri Informasi (MII). Namun kesenjangan kesejahteraan dan konektivitas nirkabel antara kota-kota di pesisir timur dengan daerah pedalaman di belahan barat Cina cukup signifikan.

Bahkan menurut laporan MII, penetrasi ponsel di Cina masih di bawah 40 persen, meski di sejumlah kawasan perkotaan mencapai 90 persen. Untuk mengatasi hal tersebut, Cina melaksanakan Proyek yang bernama Wireless Reach, program ini bertujuan memanfaatkan kecanggihan teknologi nirkabel agar memberikan kontribusi positif bagi pembangunan jangka panjang dan kesinambungan masyarakat terbelakang di tiga propinsi di barat Cina, yaitu: Shaanxi, Guizhou dan Ningxia. Bekerja sama dengan China Unicom dan sebuah lembaga swadaya masyarakat internasional, PlaNet Finance, Qualcomm menyumbang 2.000 ponsel CDMA2000 berikut kartu pra-bayar dan voucher isi ulang bulanan (berlaku hingga dua tahun) sumbangan China Unicom.

Ponsel tersebut diberikan kepada jaringan pekerja keuangan mikro dan penerima pinjaman dari PlaNet Finance. Prakarsa itu meningkatkan kesuksesan program PlaNet Finance karena para wirausahawan mendapat kesempatan untuk memanfaatkan komunikasi seluler. Penerima ponsel tersebut adalah petugas penyalur pinjaman keuangan mikro atau kreditor dengan catatan kinerja baik dan teratur mengikuti program-program pelatihan PlaNet Finance. Voucher layanan dari China Unicom mencakup layanan SMS mingguan, yang memungkinkan PlaNet Finance memberi informasi tentang harga dan pinjaman kepada para mitra dan penerima pinjaman. Ponsel CDMA2000 sumbangan itu juga memperluas akses penerimanya pada pasar, hingga tidak perlu lagi melakukan perjalanan yang memakan waktu dan memudahkan menerima pinjaman keuangan mikro.

Program Wireless Reach yang ada di Cina adalah sepenggal kesuksesan Cina dalam memperluas jaringan telekomunikasi nirkabel sampai ke daerah terisolir serta memperluas manfaat telekomunikasi nirkabel bagi masyarakatnya. Mudah-mudahan belajaran yang baik dari Cina maupun negara lain bisa menjadi bahan dan pelajaran bagi bangsa ini untuk terus membenahi persoalan telekomunikasi di Indonesia.

Indonesia Tinggal Sejarah, Akankah?

on 18 Oktober 2010
Di era kebebasan ini jutaan mata insan indonesia seolah tak bisa lepas dari kotak ajaib berukuran 14 inchi. Mereka begitu terpesona dengan bejibun program televisi yang tak jelas arah dan tujuannya. Mulai dari balita hingga manula asyik bercengkrama menghabiskan waktu hingga tak terasa.

Namun sangat disayangkan semakin lama bercengkrama dengan kotak ajaib tersebut, insan indonesia seolah menjauh dari arti insan sejati. Kini mulai dari pergaulan bebas, narkoba, hingga penghilangan nyawa seolah biasa saja. Bahkan yg lebih tragis insan indonesia seolah nampak bak bin*tang yg hanya mengumbar perut dan yang di bawah perut.

Padahal kita diberikan lebih dari itu oleh yg Maha Kuasa, mulai dari kemampuan berfikir hingga kemampuan tuk merespon petunjuk yg tertulis di dalam diri maupun yg tersurat di dalam alam. Namun apa lacur semua itu seolah lenyap begitu saja tertelan perputaran zaman.

Jika kondisi ini tidak berubah, maka hari esok indonesia hanyalah sebuah nama dalam sejarah, benarkah?