Mengenal Lebih Jauh Tentang Senjata Kimia

on 4 September 2013




Senjata kimia adalah senjata yang memanfaatkan sifat racun senyawa kimia untuk membunuh, melukai, atau melumpuhkan musuh. Penggunaan senjata kimia berbeda dengan senjata konvensional, senjata biologis atau senjata nuklir karena efek merusak senjata kimia bukan disebabkan daya ledaknya tapi oleh efek dari penyerapan bahan kimia yang menyerang kulit, sistem saraf maupun penafasan manusia tanpa disadari oleh korban. 


Menurut Konvensi Senjata Kimia (Chemical Weapons Convention), yang dianggap sebagai senjata kimia adalah penggunaan produk toksik yang dihasilkan oleh organisme hidup (misalnya botulinum, risin, dan saksitoksin). Segala zat kimia beracun, tanpa memedulikan asalnya, dianggap sebagai senjata kimia, kecuali jika digunakan untuk tujuan yang tidak dilarang (suatu definisi hukum yang penting, yang dikenal sebagai Kriteria Penggunaan Umum, General Purpose Criteron). 


Sebenarnya penggunaan senjata kimia bukan sesuatu yang baru. Di zaman Romawi-pun, orang Persia membakar bahan aspal dan belerang untuk meracuni legiun Romawi. Sementara, pada perang Dunia I untuk pertama kalinya digunakan gas klor dalam jumlah yang besar untuk menyerang lawan. Ini merupakan awal dari perang modern dengan senjata pemusnah massal. Saat itu, sekitar 124.000 ton bahan kimia digunakan untuk perang, dan menewaskan sekitar 90.000 orang. 


Fritz Haber adalah ilmuwan Jerman yang memenangkan hadiah Nobel karena menciptakan pupuk nitrogen murah dan juga membuat senjata kimia untuk Jerman pada Perang Dunia I. Insektisida hasil penemuannya digunakan untuk pengasapan di toko beras yang bertanggung jawab atas kematian 1,2 juta orang. Saat itu, Zyklon B menjadi metode eksekusi hukuman mati favorit di ruang gas saat pembakaran. Fritz Haber yang dianugerahi hadiah Nobel Kimia tahun 1918 ini, dianggap sebagai "bapak" senjata kimia. 


Berikut lima jenis senjata kimia paling berbahaya yang menjadi hal sangat menakutkan dalam pertempuran dikarenakan dapat menimbulkan efek mengerikan jika diterapkan pada rudal, roket, bom, granat, pecahan senjata dan ranjau darat: 


1. VX: racun berbahaya dalam bentuk cair dan uap, dapat menyerang sistem syaraf pusat. Bahan kimia ini dianggap 100 kali lebih beracun melalui sentuhan terhadap kulit daripada syaraf, dan dua kali lebih berbahaya melalui pernafasan. VX dapat menyebabkan kematian beberapa menit setelah terkena. Bahan kimia itu mematikan dengan menyerang otot yang dikendalikan dalam keadaan aktif sehingga otot lelah lalu membuat kerja otot jantung dan paru paru terhenti. 


2. SULFUR MUSTARDS : merupakan gelembung dan unsur perantara alkali. Bahan kimia ini dalam keadaan murni tak berwarna, namun secara umum berwarna kuning hingga coklat dan sedikit berbau mustard atau bawang putih. Sulfur Mustards menyebabkan luka pada kulit, mata dan saluran pernafasan. Tidak ada penawar racun atas keracunan sulfur mustard, satu-satunya cara efektif yaitu dengan mengurangi kontaminasi semua daerah yang terkena. Sepuluh miligram bahan kimia itu dapat menewaskan korbannya. 


3. SARIN: Komponen yang sangat beracun, baik dalam bentuk cair maupun gas, menyerang sistem syaraf pusat dan dapat menimbulkan kematian beberapa menit setelah terkena. Bahan ini memasuki tubuh melalui pernafasan, pencernaan, mata dan kulit. 


Dr. Gerhard Schrader adalah seorang kimiawan Jerman yang berspesialisasi dalam penemuan insektisida baru, berharap bisa membuat kemajuan demi melawan kelaparan di dunia. Namun, Dr. Schrader terkenal karena penemuan berbahaya gas beracun seperti sarin dan tabun, dan karena hal ini, terkadang dia dipanggil "bapak gas beracun." 


4. CHLORINE: Gas kuning kehijauan dengan bau tajam yang lebih berat dari udara. Bahan ini bereaksi dengan berbagai bahan organik, menimbulkan api dan ledakan keras. Menimbulkan efek korosif pada mata dan kulit. Penyebaran melalui udara menyebabkan kesulitan bernafas dan edema paru-paru. Tingkat terkena yang tinggi dapat menyebabkan kematian. 


5. HYDROGEN CYANIDE: Sangat mudah terbakar, tidak berwarna dalam bentuk gas ataupun cair. Dalam keadaan terbakar menyebarkan racun dan dapat memicu ledakan. Dapat menimbulkan iritasi mata, kulit dan saluran pernafasan. Bahan ini dapat menyerang sistem syaraf pusat sehingga sirkulasi tidak berfungsi.

0 Comments: